LANGKAH BESARIN KOMUNITAS

langkah besarin komunitas

Tujuh Langkah Membangun Komunitas PDF Print E-mail
Wednesday, 22 April 2009 09:56
KEKUATAN TEAM, dan THE MAN OF ACTION
Langkah Pertama: Kekuatan niat
Bangunan pertama dalam setiap langkah dan pilihan tindakan yang kita tempuh adalah niat yang tulus dan hati yang suci (KH Dahlan) sehingga dalam setiap tindakan dan niat yang mendorong tidak memberikan ruang-ruang yang terkontaminasi oleh negatifisme sehingga akan rapuh dalam perjalanannaya. Salah satu cara untuk menghindar dari kejahatan niat buruk adalah meyakini dengan benar bahwa hidup adalah ladang menanam kebaikan, hidup adalah berkelompok saling menolong, simbiosis mutualisme sebagai makhluk soSial, makhluk berbudaya, di sisi lain sebagai pemimpin di bumi yang tentu dari sana kita berkeinginan kuat menjadi muslim yang kuat menjadi pribadi mulia yang bermanfaat bagi orang lain. “sesungguhnya segala sesuatu dinilai dari niatnya”. Bukankah begitu ?
Langkah Kedua: Kekuatan Aksi
KHA Dahlan dikenal dengan sebutan the man of action, artinya tindakan itu menjadi sangat penting dan bukan hanya hafalan, pemahaman sebagaimana kisah dengan santrinya mengenai ajaran surat al-maun yang tidak hanya dihafal di luar kepala tanpa tindakan yang menunjangnya. Dari sinilah kemudian muncul ungkapan banyak bekerja sidikit bicara yang sekarang jadi iklan rokok: talk less, do more. Kira-kira begitu kemudian kita juga bisa mengambil pelajaran darinya untuk mengelola lembaga yang sekarang mulai kita fikirkan dan berdayakan ini. Lapsi kemudian menjadi tempat berkumpul anak muda yang tidak akan tinggal diam dan berpangku tangan.
Dalam waktu yang dekat, kita bisa mengadakan kegiatan polling pemilu pemila yang ditentukan respondennya dan ini menjadi responden tetap dalam polling berikutnya. Kita juga memanfaatkan gedung ruang yang ada, ada perpsutakaan yang cukup nyaman di PP Cikditiro untuk diskusi dan kajian. Agar kita responsive dan menjadi kekuatan baru the man of action yang lama sudah tidak dijadikan referensi.
Langkah Ketiga: kekuatan berfikir
Cara berfikir kritis mempunyai banyak kelebihan, tapi salah satu kelemahannya adalah paradigma berfikir kritis diniali akan menggempur sikap optimisme dan positif thingking akan satu hal sehingga memang berpotensi konflik. Tapi cara berfikir kritis perlu dalam melihat realitas social yang tidak tunggal dan seragam. Namun jangan sampai terlalu kritis lalu melihat banyak hal dengan optimis, curiga, dan akhirnya tidak produktif dan tida terukur. Perlu menggalakkan: positif thingking, feeling and action. Agar selalu optimis dan visioner.
Langkah Keempat: Kekuatan menjalin komunikasi
Tekhnologi memungkinka orang untuk menghilangkan sekat ruang dan waktu, silaturahmi kini berpindah haluan dalam konsep jejaring sosial via media internet yang cukup massif 3 tahun terakhir ini. Bahkan dalam satu ruang saja kita bisa berkomunikasi tanpa harus bertatap muka secara fisik. Meski ini banyak kelemahan namun bisa juga dijadikan alternative untuk mengatakan kurang ada komunikasi. Ke depan lembaga apa pun tentu harusnya memanfaatkan tekhnologi, jika mau efektif dan efesien. Melek huruf sedang berkembang di pedalaman, dan diper kotaan terjadi gelombang pentingnya melek media dan melek internet.
Langkah Kelima: Kekuatan ESQ
Saya kira kekuatan ESQ sudah banyak dibaca dan dipercayai sebagai jawaban bahwa antara hati-fikiran-dan perbuatan itu adalah satu kesatuan, setali tiga uang untuk mengatakan bahwa agama dan perasaan menjadi penting dalam menyemai relasi social, relasi bisnis dan organisasional atau hubungan antar personal dan lembaga. Jika konsep ESQ dikuasasi maka konflik akan berkurang, dan jika hidup dalam damai dan penuh suka cita maka produktifitas kerja samakin tinggi. Kira-kira begitu teori ESQ mengajarkan. Mari kita buktikan kebenaran hal itu? Saatnya fikiran, hati, dan tindaka kita damaikan dan saling menguntungkan!
Langkah Keenam: Kekuatan Kreatifitas dan aktualisasi
Lembaga ini sejak awal harus disepakati bahwa dalam lembaga ini harus memberikan kemungkinan kesempatan untuk semua orang, mengembangkan potensinya, mengalami aktualisasi dan mendapatkan apresiasi dari sesama anggota atau tim dalam lembaga. Tanpa itu semua akan terjadi strukturasi atasa bawahan, jangan sampai ini terjadi, struktur itu harusnya memudahkan dan bukannya malah menghalangi untuk mengembangkan kreatifitas dan aktualisasi diri. Mencoba membiasakan cara berfikir yang menang-menang (win win solution) dan bukanya menang versus kalah.
Langkah Ketujuh: Kekuatan Kelompok
Lembaga sama dengan komunitas, sama dengan organ tubuh, saling menguatkan dan jika sakit berbagi rasa “tidak nyaman” atau rasa nyeri. Dengan demikian kita sedang mencoba seberapa besar kekuatan kita jika berkelompok dengan mimpi yang serupa untuk kemajuan dan kebaikan. Jika kita di rumah atau di kost-kost-an kita hanya bisa melakuan aktivitas pribadi dengan dimensi yang sangat terbatas dan sekarang, hari ini kita berkumpul di suatu komunitas dan kita bisa melakukan hal-hal yang luar biasa, mampu menembuas egoisme dan prasangka serta bisa melakukan kegiatan yang multi dimensi dan menembus batas ruang dan waktu…sampai jauh kita melangkah dan saling menopang satu sama lainnya.
LANGKAH BESARIN KOMUNITAS LANGKAH BESARIN KOMUNITAS Reviewed by Unknown on 01.18 Rating: 5

Tidak ada komentar